Semasa hidup, Jack Kevorkian dikenal sebagai dokter yang mendukung euthanasia atau praktek pencabutan kehidupan manusia melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit. Walaupun menimbulkan kontroversi, dokter 'maut' ini telah menolong lebih dari 100 orang mengakhiri hidup mereka.
Saat melakukan aksinya, Kevorkian menggunakan sebuah alat yang disebut 'mesin kematian' untuk menyuntik obat-obatan agar mengakhiri hidup pasien sakit parah yang menginginkan kematian. Tindakan euthanasia Kevorkian di sebuah van Volkswagen di Michigan, sempat memunculkan kontroversi di AS. Setelah meninggal pada usia 83 tahun Juni lalu, mesin untuk membantu euthanasia ini akan dilelang pada 28 Oktober di New York Institute of Technology. Selain mesin kematian, barang yang akan dilelang termasuk sweater biru Kevorkian, barang-barang pribadi, dokumen, dan 13 lukisan yang telah dipamerkan di Museum Alma di Boston.
Dikutip dari Reuters, Kevorkian meninggalkan sebagian besar kekayaannya untuk membantu penelitian penyembuhan kanker anak. Hasil lelang yang akan dilakukan akhir Oktober inipun akan disumbangkan untuk hal tersebut, menurut situs yang akan melaksanakan lelang.
Kevorkian dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat dua pada tahun 1999 setelah sebuah tayangan CBS News memperlihatkan dirinya memberikan obat-obatan mematikan kepada seorang pria 52 tahun penderita penyakit Lou Gehrig.
Kevorkian menjalani hukuman delapan tahun penjara. Dan, sebagai syarat pembebasan bersyarat, ia berjanji takkan membantu upaya bunuh diri lagi. (eh)